Profil Desa Kradenan
Ketahui informasi secara rinci Desa Kradenan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kradenan, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, merupakan wilayah agraris yang dinamis, memadukan potensi pertanian padi dengan geliat ekonomi UMKM yang inovatif. Dikenal sebagai lumbung pangan dan pusat kerajinan, Kradenan terus bertumbuh di bawah semangat g
-
Lumbung Pangan Sumpiuh
Dengan sebagian besar wilayahnya merupakan lahan sawah irigasi teknis, Kradenan menjadi salah satu pilar utama ketahanan pangan di Kecamatan Sumpiuh, khususnya dalam produksi padi.
-
Pusat UMKM Kreatif
Desa ini menjadi rumah bagi beragam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mulai dari kuliner seperti mendoan dan aneka kue hingga kerajinan tangan seperti sangkar burung dan tas, yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
-
Pembangunan Infrastruktur Merata
Melalui alokasi Dana Desa, Pemerintah Desa Kradenan secara aktif dan transparan memprioritaskan pembangunan infrastruktur vital seperti jalan usaha tani, drainase, dan talud untuk mendukung aktivitas pertanian dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Terselip di antara jalur utama selatan Jawa dan aliran irigasi yang subur, Desa Kradenan di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, hadir sebagai representasi desa agraris yang tangguh dan penuh geliat. Jauh dari citra desa yang statis, Kradenan menunjukkan dinamika sebuah wilayah yang berhasil menyandingkan kekuatan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama dengan kreativitas ekonomi warganya melalui puluhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Desa ini adalah cerminan harmoni antara hijaunya hamparan padi dan denyut roda perekonomian yang digerakkan dari rumah-rumah warganya.
Dengan luas wilayah mencapai 134,28 hektare, Kradenan merupakan sebuah desa yang hidup dan terorganisasi. Secara administratif, wilayahnya terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 14 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur yang memastikan layanan dan koordinasi pemerintahan berjalan efektif hingga ke tingkat akar rumput. Di bawah kepemimpinan kepala desa, Adi Susanto, S.E., Kradenan terus berbenah, memfokuskan pembangunannya pada penguatan infrastruktur pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inilah potret Desa Kradenan, sebuah lumbung pangan sekaligus inkubator bagi para wirausahawan lokal di jantung Kecamatan Sumpiuh.
Sejarah dan Pemerintahan: Gotong Royong sebagai Fondasi
Meskipun catatan detail mengenai etimologi nama "Kradenan" tidak terdokumentasi secara luas, sejarahnya sebagai pemukiman agraris telah terbentuk selama beberapa generasi. Nama "Kradenan" sendiri dalam konteks budaya Jawa seringkali berasosiasi dengan tempat tinggal para "raden" atau bangsawan kecil, mengisyaratkan kemungkinan adanya peran historis sebagai wilayah penting di masa lampau. Namun identitas Kradenan hari ini lebih banyak dibentuk oleh karakter masyarakatnya yang pekerja keras dan nilai-nilai gotong royong yang mendarah daging.
Sistem pemerintahan desa dijalankan dengan pendekatan yang transparan dan partisipatif. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Adi Susanto, S.E., bersama jajaran perangkat desa lainnya seperti Sekretaris Desa Slamet dan Kaur Keuangan Daryati, roda birokrasi berjalan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar utama, yang dibuktikan melalui publikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara rutin. Pada tahun anggaran 2024, misalnya, Pemerintah Desa Kradenan mengelola pendapatan sebesar Rp 1.436.460.000, dengan alokasi terbesar dari Dana Desa (DD) yang mencapai lebih dari Rp 945 juta.
Anggaran tersebut secara cermat dialokasikan untuk lima bidang utama: Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana/Keadaan
Potensi Utama: Pertanian sebagai Tulang Punggung Kehidupan
Denyut nadi Desa Kradenan sesungguhnya terletak pada hamparan sawahnya yang subur. Data menunjukkan bahwa lebih dari 78 hektare dari total luas wilayah desa merupakan lahan sawah, hampir seluruhnya mendapatkan pasokan air dari sistem irigasi teknis. Kondisi ini menjadikan Kradenan sebagai salah satu desa lumbung pangan terpenting di Kecamatan Sumpiuh, dengan padi sebagai komoditas utama yang mendominasi lanskap pertanian.
Aktivitas pertanian bukan hanya menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk, tetapi juga membentuk ritme kehidupan sosial dan budaya desa. Dari masa tanam hingga panen raya, setiap siklus pertanian menjadi momen penting yang melibatkan banyak warga. Untuk mendukung sektor vital ini, Pemerintah Desa Kradenan secara konsisten mengalokasikan porsi signifikan dari Dana Desa untuk pembangunan infrastruktur pertanian.
Beberapa proyek strategis yang telah dan sedang dilaksanakan antara lain pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di berbagai lokasi. Pembangunan JUT di wilayah RT 01 RW 01 dan RT 03 RW 01, misalnya, menjadi prioritas untuk mempermudah akses petani dalam mengangkut sarana produksi maupun hasil panen. Selain itu, proyek pembangunan talud dan drainase di beberapa titik, seperti di wilayah RT 03 RW 03, juga bertujuan untuk menjaga kualitas lahan sawah dari ancaman erosi dan memastikan sistem pengairan berjalan lancar. Semua proyek ini direncanakan dan dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat melalui skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD), yang tidak hanya menghasilkan infrastruktur berkualitas tetapi juga memberikan tambahan pendapatan bagi warga.
Geliat Ekonomi: Kreativitas UMKM dan Kerajinan Lokal
Di samping pertanian, Desa Kradenan juga menunjukkan vitalitas ekonominya melalui perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Keuletan dan kreativitas warganya telah melahirkan beragam produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga memiliki potensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Sektor ini menjadi penopang ekonomi alternatif yang krusial, memberikan sumber pendapatan tambahan dan menyerap tenaga kerja.
Dunia kuliner menjadi salah satu panggung utama bagi UMKM Kradenan. Berbagai jenis makanan olahan diproduksi dari dapur-dapur rumah warga, mulai dari makanan ringan tradisional seperti mendoan, peyek, dan criping, hingga aneka kue basah dan kue kering yang kerap menjadi suguhan dalam berbagai acara. Keberadaan para pembuat jajanan pasar ini menjadikan Kradenan sebagai salah satu pusat penyedia penganan lokal di wilayah Sumpiuh.
Selain kuliner, sektor kerajinan tangan juga menunjukkan geliat yang signifikan. Desa ini dikenal memiliki beberapa perajin sangkar burung yang karyanya telah diakui kualitasnya oleh para pencinta burung di sekitar Banyumas. Tak hanya itu, terdapat pula perajin tas yang memproduksi berbagai model untuk memenuhi permintaan pasar. Keberagaman UMKM ini, yang juga mencakup usaha ternak entok dan budidaya ikan lele, menunjukkan kemampuan masyarakat Kradenan dalam melihat dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sekitar mereka. Pemerintah desa pun terus berupaya untuk mendukung pertumbuhan sektor ini melalui program-program pemberdayaan dan pembinaan.
Pembangunan dan Kehidupan Sosial: Merajut Masa Depan Bersama
Semangat membangun di Desa Kradenan tecermin jelas dalam realisasi berbagai program pembangunan fisik yang menyentuh langsung hajat hidup orang banyak. Pengelolaan Dana Desa yang efektif menjadi kunci keberhasilan program-program ini. Selain infrastruktur pertanian, pemerintah desa juga memprioritaskan peningkatan kualitas lingkungan pemukiman. Proyek pembangunan drainase di berbagai RT, seperti di RT 01 RW 03 dan RT 02 RW 02, menjadi bukti nyata upaya mitigasi banjir dan perbaikan sanitasi lingkungan.
Pembangunan tidak hanya berdimensi fisik. Dalam bidang pembinaan kemasyarakatan, desa aktif mendukung kegiatan kelembagaan seperti RT, RW, PKK, dan Karang Taruna. Alokasi anggaran untuk pembinaan ketentraman dan ketertiban, termasuk untuk kegiatan Linmas, menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya lingkungan yang aman dan kondusif. Di samping itu, program Pemberdayaan Masyarakat juga menyentuh aspek peningkatan kapasitas, seperti pelatihan dan penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga.
Kehidupan sosial masyarakat Kradenan berjalan harmonis, dilandasi oleh semangat kekeluargaan dan gotong royong. Musyawarah Desa menjadi forum utama dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis, memastikan setiap kebijakan yang lahir merupakan aspirasi bersama. Kegiatan kerja bakti, perayaan hari besar nasional, dan tradisi-tradisi lokal menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi. Dengan fondasi sosial yang kuat, ditopang oleh sektor pertanian yang produktif, geliat UMKM yang kreatif, dan pemerintahan yang akuntabel, Desa Kradenan melangkah pasti menuju masa depan yang lebih sejahtera dan mandiri.